Select Page

IMG_4188UM baru saja memperoleh akreditasi baru untuk prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJK) dan Pendidikan Sejarah. Menurut ketua SPM, Dr. Imam Agus Basuki, M.Pd hal ini tak luput dari kerja maksimal yang dilakukan oleh prodi tersebut. Terpenting adalah bagaimana melakukan aktifitas maksimal dengan harapan memperoleh skor maksimal.

“Bagaimana prodi tampil mencerminkan prodi yang maksimal dengan harapan skor yang maksimal. Tidak dengan akal akalan,” tegas Imam.

Langkah yang ditempuh UM sejauh ini pada  awal tahun 2015 adalah lokakarya penulis borang. Baik untuk penulis borang prodi maupun borang pengelola. Kemudian dilakukan koordinasi.

Kemudian borang yang disusun prodi, dikirim ke SPM. Akan dilakukan dua penelaahan oleh reviewer internal lintas bidang studi, dan ditelaah secara teknis oleh tim SPM. Dilanjutkan oleh masukan dari keduanya dan dikembalikan ke prodi. Selanjutnya dicermati lagi. Jika ada kesalahan akan diperbaiki. Kemudian digandakan. Dalam proses penggandaan diupayakan dengan kualitas maksimal. Artinya tidak boleh difotokopi dengan tampilan borang harus cukup meyakinkan.

Cukup berbeda dengan tahun lalu, proses penggandaan dan pengiriman dilakukan oleh akademik, tapi kini dilakuakan oleh  SPM. Hal ini agar prose lebih efektif dengan hasil yang lebih maksimal.

“Dengan pola seperti itu akan dikenali borang mana yang sudah dikirim, yang sudah ditelaah,” lanjut dosen Fakultas Sastra ini.

Pada umumnya ada dua hal yang harus dicermati. Pertama, kecermatan pada saat penyusunan. Misal pada bagian tertentu harus ada tiga komponen, tapi hanya dua. Kedua dari sisi kelengkapan dokumen. Biasanya dari pihak prodi terkesan tidak mau menginputkan seluruh dokumen dan data-data pendukung.

Pendukung berbasis TIK sangat  diharapkan kedepan untuk memaksimalkan basedata sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan didalam borang akan mudah diperoleh dan ditunjukkan. Dari sini kita dapat mengetahui berapa jurnal internasional yang dipublish.

Sejauh ini UM memiliki prodi dengan akreditasi  A 31 prodi, akreditasi B dengan 53 prodi, sedangkan terdapat 4 prodi yang masih berakreditasi C. Dalam periode kepemimpinan Prof. Rofi’uddin ini bisa tercapai 85% akreditasi A.

Imam juga mendorong prodi yang belum melakukan akreditasi untuk segera melakukan akreditasi karena juga berkaitan dengan citra dan kualitas prodi tersebut. (Ren)