Select Page

Penulis: Salsabila Indana Zulfa

Universitas Negeri Malang terkenal sebagai kampus pendidikan, dimana para calon pendidik anak bangsa banyak lahir dari UM. Sumbangsih UM kali ini pada bidang pendidikan dibuktikan dengan pengembangan Kabitaru. Kabitaru merupakan aplikasi android yang diperuntukkan untuk anak-anak disabilitas guna memenuhi kebutuhan edukasinya dalam bidang Bahasa Inggris. Aplikasi yang memiliki kepanjangan Kamus bahasa inggris Tunarungu ini, merupakan salah satu karya dari tim mahasiswa kebanggan UM yang akan mewakili UM pada ajang Pimnas di bidang PKM PSH.

“Kabitaru adalah sebuah aplikasi kamus Indonesia-Inggris yang dipadukan dengan bahasa isyarat untuk mempermudah anak tunarungu dalam memahami pengejaan (spelling) Bahasa Inggris”, jelas Risa Safira Ramadhani sebagai Ketua dari tim Kabitaru itu.

Kabitaru, yang diciptakan oleh tiga mahasiswa UM, yakni: Risa Safira Ramadhani (Pendidikan Luas Biasa), Nindya Ayu Rizqianti (Pendidikan Luar Biasa), dan Nur Nilam Ayu Saputri (Sastra Inggris) ini merupakan jawaban dari tantangan di era global dalam dunia pendidikan. Pembuatan aplikasi yang berada di bawah bimbingan Drs. Abdul Huda, M.Pd., ini memberikan peluang anak tunarungu untuk menguasai bahasa Inggris dan mempermudah mereka untuk memahami pengejaan berbahasa Inggris.

Aplikasi yang telah diperkenalkan ke SMPLB Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa (YPTB) kota Malang ini mendapat respon yang bagus. Para pendidik YPTB sangat mengapresiasi adanya aplikasi Kabitaru yang dilengkapi visualisasi dari isyarat kosa kata bahasa Inggris yang ada di kamus elektronik tersebut. 

Kabitaru yang dikembangkan selama kurang lebih 4 bulan ini telah mendapat dana hibah dari Ristekdikti. Selama jangka waktu tersebut, tim Kabitaru berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan inovasi baru tersebut. Hambatan-hambatan kecil berupa revisi berkali-kali dalam penyempurnaan aplikasi tidak menghambat semangat mereka untuk membantu anak-anak disabilitas.

Nilam, salah satu anggota tim Kabitaru sangat berharap nantinya Kabitaru ini dapat tersebarluaskan untuk membantu anak-anak disabilitas dalam belajar berbahasa Inggris, khususnya pada pelafalan bahasa Inggris. Ia juga menjelaskan bahwa Kabitaru ini terinspirasi dari kenyataan disekitar kita yang mana masih banyak anak tunarungu yang belum memahami konsep pelafalan bahasa Inggris dengan benar, imbuh Nilam, Rabu (14/8).