Select Page

Wawancara dengan Wakil Rektor III UM, Dr. Syamsul Hadi, M.Pd

DSC_2577Era Baru melahirkan visi baru”. Bukanlah hal yang tabu dalam setiap pergantian kepemimpinan dalam suatu negara, lembaga ataupun organisasi lainnya bahwa bergantinya pimpinan tidak hanya akan merubah struktur kepengurusan suatu organisasi namun akan lahir pula visi yang menjadi pijakan bagi pimpinan baru untuk berubah dan berbenah. Universitas Negeri Malang (UM) sebagai salah satu universitas ternama di Indonesia yang didalamnya juga terdapat organisasi yang mengelolanya juga turut melahirkan visi baru sejak bergantinya pimpinan. Terwujudnya UM sebagai “GURU” Indonesia dan Asia Tenggara adalah visi Rektor UM, Ahmad Rofi’uddin.

Visi baru Rektor UM tentunya berdampak pula pada komponen-komponen utama yang terdapat dalamnya, salah satunya Mahasiswa. Dr. Syamsul Hadi, M.Pd. selaku Wakil Rektor 3 UM yang menangani bidang Kemahasiswaan menyampaikan bahwa dalam visi Rektor tentang terwujudnya UM sebagai “GURU” yang merupakan akronim dari Unggulan dan Rujukan terdapat 5 komponen penting dalam visi tersebut yaitu sumber daya manusia, pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kolaborasi, dan  kualitas mahasiswa.

Dalam strategi yang disampaikan oleh bapak Rektor  UM yang terkait dengan bidang 3 atau bidang Kemahasiswaan adalah pertama berkaitan dengan mahasiswa, yang dikatakan bahwa mahasiswa harus dipastikan mampu mengembangkan kepribadian dan memperoleh pendidikan serta pengalaman belajar yang berkualitas tinggi. Menurutnya, peng-aktualisasian strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dalam membangun kemampuan akademik mahasiswa dapat dilaksanakan me-lalui kegiatan pembelajaran atau perkuliahan intrakurikuler sedangkan  dalam pengembangan karakter mahasiswa dan kepribadian mahasiswa diluar kelas dapat digarap melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada.

Strategi kedua Rektor UM yang terkait dengan bidang kemahasiswaan adalah menasionalkan dan menginternasionalkan kegiatan-kegiatan individu, unit kerja, atau universitas. “Dibidang kemahasiswaan pak rektor juga menegaskan prestasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler itu juga harus ditargetkan untuk mampu memperoleh prestasi-prestasi ditingkat nasional dan internasional karena itu yang kita akan gerakkan dibidang kemahasiswaan”, Urainya.

Dr. Syamsul Hadi, M.Pd juga turut menyampaikan bahwa selama 4 tahun kedepan bidang kema-hasiswaan telah merancang 11 program strategis yang diantara 11 program tersebut adalah yang pertama tentang peningkatan partisipasi mahasiswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler. “Sekarang ini tingkat partisipasi mahasiswa kita masih 10% bahkan kurang dari 10% dibidang kegiatan ekstrakurikuler”, tuturnya. Menurutnya, partisipasi mahasiswa masih sangat kecil sehingga program bagaimana mahasiswa ini lebih aktif pada kegiatan non akademik masih sangat diperlukan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan diberikannya penghargaan prestasi non akademik yang sudah dimulai wisuda kemarin.

Menyikapi salah satu tolok ukur “GURU” adalah dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa asing yang kuliah di UM, pria yang pernah menjabat sebagai ketua LP3 UM ini mengatakan bahwa “Jika UM mau diakui sebagai universitas bertaraf internasional bukti pengakuannya adalah orang asing mau sekolah di UM, itu adalah bukti real bahwa UM diakui oleh dunia internasional”. Semakin banyak mahasiswa asing yang belajar di UM akan menjadi pengakuan internasional bahwa UM adalah Unggulan dan Rujukan internasional.Pertukaran pelajar yang sudah ada di UM juga merupakan tolok ukur bahwa kualitas UM ini bagus. Tidak mungkin orang akan melakukan pertukaran pelajar kalau tidak setara. Kalau kita sudah boleh melakukan pertukaran pelajar maka kita berarti setara dan kita memang unggul dan rujukan dunia, tambahnya.(Fer/An)