Select Page
Wawancara dengan Dekan Fakultas Teknik UM, Dr. Andoko, S.T., M.T.

Dalam kehidupan universitas kita mengenal dasar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berkarya untuk bangsa tentunya tidak dapat dilepaskan dari tiga bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Apabila karya-karya penelitian kita hebat, dalam arti bisa difungsikan, diaplikasikan, dan dipublikasikan bukan hanya di level nasional tetapi juga di tingkat Internasional, itulah sebenarnya wujud nyata kekaryaan kita. Kita ingin kekaryaan yang kita ciptakan selama ini bersifat monumental, diakui di level nasional maupun mendapatkan pengakuan dari dunia internasional baik lewat publikasi, konfrensi, maupun jurnal-jurnal ilmiah bertaraf internasional,” ujar Dr. Andoko, S.T., M.T.

Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, selama ini Fakultas Teknik (FT) telah banyak memanfaatkan teknologi tepat guna dalam membantu aktivitas masyarakat. Implementasi Teknologi Tepat Guna (TTG) sebagai salah satu karya dosen FT, Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P., telah bany

Dekan Fakultas Teknik UM, Dr. Andoko, S.T., M.T.

Dekan Fakultas Teknik UM, Dr. Andoko, S.T., M.T.

ak mendapatkan pengakuan. Implementasinya di masyarakat sudah jelas dan banyak yang mengakui keunggulan dan kemanfaatannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk wujud kepedulian dalam berkarya untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Di bidang pendidikan dan pengajaran tidak jauh berbeda, model-model pembelajaran yang dilakukan selama ini harus dapat mengakomodir kegiatan-kegiatan kejuruan. “Salah satu ranah pendidikan yang kita geluti selama ini adalah pendidikan kejuruan. Kita harus dapat menciptakan model-model pembelajaran tepat sasaran dan harus dapat dipublikasikan untuk menjadi rujukan bagi semua kalangan kejuruan. Masyarakat luas harus tahu bila FT UM memiliki model-model pembelajaran yang unggul dan inovatif. Dengan masyarakat luas tahu keunggulan model pembelajaran yang kita ciptakan, sejatinya hal ini merupakan bagian dari penciptaan karya dan pengabdian bagi masyarakat dan bangsa,” jelas Dekan FT UM ini.

Kesempatan ini tidak hanya diberikan seluas-luasnya kepada dosen, melainkan juga diberikan kepada mahasiswa lewat program pendidikan yang sedang dijalaninya berjalan untuk mengembangkan minat bakatnya agar dapat menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat dan bangsa. FT UM memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa yang ingin berkreasi dan mempresentasikan hasil karyanya baik di tingkat nasional maupun internasional. “Saat ini ada mahasiswa FT UM yang sudah mendapat panggilan ke Singapura. Salah satu mahasiswa FT UM peserta Pimnas 2015 yang telah berhasil mempresentasikan proposalnya, turut diundang untuk mempresentasikan proposalnya di tingkat internasional. Hal ini artinya kita juga memberikan peluang yang sama kepada mahasiswa. Bahkan saya berpesan kepada WD III agar menghimbau mahasiswa untuk tidak hanya melakukan hal-hal yang kecil, melainkan juga melakukan hal-hal yang besar. Mahasiswa kita harapkan dapat menjadi presenter-presenter dalam konferensi maupun pertemuan di level internasional di bidang program studinya masing-masing,” ujar Dosen Teknik Mesin ini

Rekan-rekan kita di Pegawai Laboran Pendidikan (PLP) juga mendapatkan kesempatan sebesar-besarnya untuk mengembangkan diri dalam ilmu yang digelutinya selama ini. “Baru-baru ini ada empat orang PLP yang diundang untuk mempresentasikan proposalnya di tingkat internasional. Tidak hanya dosen, mahasiswa, dan PLP melainkan semua unsur yang ada di FT UM kita berikan kesempatan yang sama untuk menunjukkan eksistensinya dalam menciptakan suatu karya yang berguna bagi bangsa dan negara,” lanjutnya.

Dalam memberikan kesempatan kepada PLP, FT UM mengutamakan PLP yang mengajukan proposalnya untuk menjadi presenter, sedangkan yang hanya menjadi peserta konfrensi belum diutamakan. “Kami ingin mendorong semua unsur yang ada di FT untuk memiliki keahlian menjadi presenter di konfrensi, seminar, dan symposium baik nasional maupun internasional. Dengan semakin banyaknya proposal yang dipresentasikan oleh sivitas FT, maka akan banyak pula kemanfaatan yang bisa diperoleh oleh publik dari FT UM. Tahun 2015 ini di bidang pengabdian masyarakat telah nampak dengan jelas kebermanfaatan karya-karya tekhnologi tepat guna rancangan Dr. Alfian Mizar. Berbagai mesin tepat guna tersebut telah banyak membantu masyarakat dalam aktivitas sehari-hari di daerah yang menjadi lokasi pengabdian. Rancangan mesin ini jelas sekali implementasinya, sehingga dapat mengantarkan FT UM untuk lebih berkarya dalam membangun masyarakat ke arah yang lebih baik. Penelitian lain tidak kalah hebatnya ditemukan oleh Arif Nur Afandi, S.T., M.T., MIAEng., Ph.D. yang telah menemukan Algoritma berkaitan dengan Artificial intelegence. Penemuannya telah dipresentasikan dalam forum-forum internasional, konferensi, seminar, dan symposium di berbagai negara. Arif Afandi merupakan asset berharga yang saat ini dimiliki oleh FT UM. Karya yang dihasilkannya ini dapat membawa kebanggaan bagi UM dan bangsa Indonesia di mata dunia Internasional. Ini artinya kami ingin menumbuhkan peneliti-peneliti lain seperti Arif Afandi. Hal ini merupakan karya yang monumental, karena ilmu yang sedang dikembangkan ini direspon oleh masyarakat dunia. Akan banyak masyarakat internasional yang akan mengapresiasi ilmu yang baru dikembangkan Arif Afandi ini. Mendatang kami akan mengembangkan dan menciptakan karya-karya monumental yang bermanfaat dan berguna bagi bangsa dan Negara,” harapnya.

Teknologi mesin memiliki kontribusi yang banyak dalam semua lini kehidupan. Kontribusi tersebut ada yang bisa dirasakan langsung dan ada yang belum terasa. “Kami sudah bekerjasama dengan sejumlah SMK di Jawa Timur, salah satu yang kita kerjasamakan adalah pendidikan dan pelatihan untuk menjadi calon kepala bengkel. Untuk meningkatkan kulaitas SDM yang ada di masing-masing SMK, mereka mendapat pelatihan khusus dari FT UM. SMK ini tersebar di Trenggalek dan Gempol Pasuruan. Secara umum bidang pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat mencoba untuk mendekatkan bahwa kami ada dan siap berkontribusi kepada mereka. Memberikan pengalaman dan sharing kepada mereka,” lanjutnya.

Selain itu FT UM juga bekerja sama dengan Direktorat SMK menelaaah buku-buku SMK. Ada sekitar 80 Buku SMK dengan kurikulum 13 yang sedang ditelaah oleh Tim FT UM. Kami juga melakukan sharing tenaga, dimana disaat dibutuhkan oleh Direktorat SMK kami akan menerjunkan tenaga dari jurusan yang sesuai. Banyak buku-buku tentang teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil, teknik otomotif, teknik alat berat, dan survey pemetaan yang membutuhkan tenaga khusus dari FT UM untuk menelaah lebih lanjut masing-masing buku tersebut. Beberapa ilmu lain yang tidak dimiliki oleh FT UM seperti teknik budidaya ikan, kerang, kepiting, dan udang kami bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yang memiliki tenaga terampil dibidangnya masing-masing.” Kami bekerjasama dengan Perguruan Tinggi lain dalam menyiapkan tenaga ahli yang berkompeten dalam menelaah buku-buku yang dipercayakan Direktiorat SMK. Dalam hal ini FT UM memiliki tugas untuk meriview semua buku-buku SMK yang telah ada, dan jumlahnya mencapai 80 buku,”urainya mengakhiri wawancara. (Ksr)