Select Page

Wawancara Rektor UM

Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd

Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd

Menjadi pusat unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di bidang inovasi pembelajaran merupakan predikat yang bakal disandang Universitas Negeri Malang (UM). Hal ini juga merupakan kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti).

“UM sebagai Pusat Inovasi pembelajaran terplatform dalam kesatuan program yang diselenggarakan lewat Islamic Development Bank (IDB) Project. Hal ini silmutan dengan penyediaan sarana prasarana seperti; gedung, laboratorium, dan sebagainya. Selain itu juga ada kaitannya dengan Soft Program seperti dalam hal pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) dengan pelaksanaan studi lanjut para dosen dan pelatihan untuk tendik”, jelas Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd, saat ditemui reporter Majalah Swara Pendidikan UM. Melihat dari latar belakang UM yang mendedikasikan diri sebagai pusat unggulan, hal ini tidak terlepas dari peran UM yang sudah mengabdi selama sekitar 62 tahun dalam mendidik insan cendekia di Indonesia. Universitas Negeri Malang telah memenuhi syarat yang kuat sebagai pelaku pendidik yang nantinya dapat menjadi rujukan disektor pendidikan. “Alhamdulillah pada akhir Juli 2016 yang lalu, Universitas Negeri Malang mendapatkan penghargaan sebagai PTN BLU terbaik di tingkat Nasional. Apa yang kami peroleh dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini, bukanlah diperoleh dengan serta merta. Tetapi ini merupakan proses panjang, kerja keras dari seluruh sivitas akademika Universitas Negeri Malang”, tutur Pria asal Jombang Jawa Timur ini. Penghargaan yang cukup prestisius tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada Rektor Universitas Negeri Malang. Apabila ditelusur lebih lanjut, penghargaan tersebut sebenarnya menyangkut prestasi-prestasi di bidang akademik, prestasi di bidang kemahasiswaan dan prestasi-prestasi dalam bidang managemen. Beberapa torehan prestasi UM diantaranya; publikasi ilmiah mahasiswa, publikasi dosen, hak paten, dan HaKI. Selain itu, Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Regional (MTQM-R) 2016 yang dilaksanakan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) beberapa waktu yang lalu, UM dinobatkan sebagai juara umum. Hal tersebut akan memacu semangat para kafilah UM yang akan melakoni kejuaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQM-N) 2017 mendatang di UM. Disamping itu, ditetapkannya UM sebagai pusat inovasi belajar juga merujuk pada kiprah para pendidik Wawancara Rektor UM Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd Rektor UM 6 nomor 14 tahun 08 Juni 2016 yang telah mampu memberikan warna dalam pola pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. UM pernah mengembangkan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), yang pernah dinahkodai oleh Prof. Dr. Supartinah Pakasi. Dengan berbagai projeknya yang telah sukses ini sebenarnya menunjukkan pengalaman panjang, bahwa UM sudah berinovasi di bidang pembelajaran. Strategi menuju Pusat Inovasi Pembelajaran Universitas Negeri Malang (UM) terus mendorong agar publikasi dari riset akan benar-benar berbuah inovasi di segmen pembelajaran. Inovasi ini menyangkut pembelajaran di level sekolah dasar, menengah, maupun di pendidikan tinggi. Hal itu akan dikemas menjadi satu-kesatuan, sehingga penobatan UM sebagai pusat inovasi belajar bukan hanya sebatas wacana. Dibidang pengembangan sumberdaya manusia (SDM), Universitas Negeri Malang (UM) setidaknya mengirimkan 20 dosen untuk belajar di luar negeri. Kedua puluh orang ini diarahkan kuliah pada perguruan-perguruan tinggi yang kredibel. Hal ini dimaksudkan sumbangsih mereka pasca menyelesaikan studi akan turut meningkatkan kualitas pembelajaran di UM. Selain itu, para profesor/Guru Besar UM juga didorong melakukan kegiatan kemitraan dalam hal riset, dan publikasi ilmiah dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Tenaga kependidikan juga dipersiapkan untuk memperkuat inovasi belajar di Universitas Negeri Malang, melalui pelatihan guna menambah kemampuan teknis dan menejemen. Di bidang penelitian, Universitas Negeri Malang (UM) sudah memiliki tiga belas pusat penelitian pendidikan, enam pusat ada di Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat (LP2M), dan tujuh pusat lainnya berada di Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3). Seluruh pusat ini difungsikan untuk bisa terus menggali, dan melahirkan inovasiinovasi belajar. Langkah-langkah memenuhi target sebagai Pusat Unggulan dalam bidang Inovasi Pembelajaran Langkah pertama, UM akan menetapkan satu dosen, satu publikasi ilmiah. Kini, UM tengah mengakselerasi publikasi ilmiah UM untuk “go international” melalui jurnal-jurnal internasional bereputasi, terindeks pada data base internasional. Ditargetkan pada tahun 2016 ini, publikasi ilmiah sivitas akademika UM di jurnal internasional terindeks Scopus mencapai minimal 194 artikel. Kedua, seiring dengan penunjukan UM sebagai pusat unggulan inovasi belajar untuk memperkuat daya saing bangsa melalui “4 in 1 IDB Project”, dihimbau seluruh sivitas akademika UM dihimbau untuk berpacu menghasilkan karya-karya dan produk-produk inovatif, baik berupa; sumber belajar, metode, teknologi belajar, blueprint, prototipe, sistem, kebijakan atau model pembelajaran. Diharapkan inovasi itu tidak sekedar berupa/berwuju dalam rutinitas harian, namun lebih dari itu harus ada terobosan dan pengembangan kreatif di dalamnya. Ketiga, di bidang pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran, UM telah dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU) dengan rapor terbaik I (pertama) di semester 1 tahun 2016 oleh Kemenristek Dikti. Hal ini tentunya menjadi sinyalemen kuat bahwa telah tiba saatnya UM mempersiapkan diri untuk melangkah lebih ke depan, yakni menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Keempat, di bidang kemahasiswaan, kerja nyata sivitas akademika UM telah cukup banyak yang berujung prestasi membanggakan sehingga perlu mendapat apresiasi. Beberapa kesempatan sebelumnya kafilah UM merajai ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an MahaPiagam Penghargaan UM sebagai PT BLU terbaik 7 laporan utama siswa (MTQ-M) dengan menjadi juara umum untuk keempat kali secara beruntun dalam 4 (empat) tahun terakhir, antara rentang waktu tahun 2013-2016. Selain itu, Prestasi mahasiswa UM di ajang Olimpiade Sains juga sangat membanggakan, di mana Muhammad Faikar Mustafids al-Habibi (dari Jurusan Matematika FMIPA) meraih gelar kehormatan di ajang Olimpiade Matematika Internasional di Bulgaria. Di bidang penalaran, meski gagal bersinar di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIX tahun 2016 di Institut Pertanian Bogor (IPB) baru lalu, dengan hanya meraih 1 (satu) keping medali emas, kita patut berbangga dengan lolosnya 23 judul PKM ke ajang prestisius tersebut, terbanyak ketiga setelah Universitas Gajah Mada (dengan 29 judul) dan Universitas Brawijaya (27 judul) Implementasi Pusat Unggulan Tentunya prestasi tersebut di atas mampu menjadikan landasan dalam menapaki tantangan sebagai pusat pembelajaran. Tujuan dikembangkannya Pusat Unggulan Iptek bidang Inovasi Pembelajaran UM adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga yang unggul bertaraf internasional. Peningkatan ini relevan dengan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor pendidikan. Sehingga tujuan akhirnya nanti juga mampu menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Memang untuk mencapai hal tersebut tidak mudah, segala upaya sedini mungkin harus dipersiapkan. Termasuk membentuk konsorsium dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang sejalan dengan program ini. Jadi kesimpulannya, setiap aktivitas yang dilakukan di UM mampu membawa UM menjadi pusat inovasi belajar dalam jangka waktu 3-4 tahun kedepan. Hasil kerja keras ini sudah dapat dinikmati secara nyata, bukan hanya dari segi produknya berupa artikel, jurnal yang bereputasi di tingkat dunia, tetapi juga mempersiapkan SDM untuk menghasil-kan sesuatu karya yang memang secara langsung bisa dirasakan masyarakat sebagai inovasi belajar. Itulah yang bisa dilakukan UM untuk 3-4 tahun ke depan, sehingga UM ini betul-betul menjadi pusat inovasi belajar. Penulis : Suhardi/Sely Septi S