Select Page

Kisah Anisa Nur Rohma yang Sukses Sebagai Mahasiswa Terbaik FS UM

Hidup itu sudah susah, kita jangan membuat lebih susah. Penyesalan itu memang selalu datang tiap kali kita gagal untuk melakukan hal yang terbaik. Tetapi akan lebih baik manakala kegagalan itu dijadikan pondasi sebagai kunci awal meraih kesuksesan. Dalam hidup itu harus diciptakan keseimbangan, dan keseimbangan itu kita yang dapat menciptakan dan merasakan. Kadang kita merasa rendah diri terhadap kondisi sahabat kita yang jauh lebih mapan, beragam fasilitas, gaya hidup dan sebagainya yang kadang membuat kita untuk berkarya lebih baik.

Warna-warni kehidupan tersebut tidak akan menghalangi kita untuk berprestasi. Kebodohan itu bukan keturunan, tapi kita dapat mengubah apa yang tidak bisa dicapai orangtua kita dulu menjadi sebuah bentuk hadiah untuknya. Tentu saja mereka merasa senang, karena jerih payahnya selama ini mengasuh, dapat diwujudkan dalam bentuk keberhasilan sebagai yang terbaik. Itulah pemaparan curahan hati Anisa Nur Rohma, mahasiswa program Gelar Ganda Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (UM) yang berhasil menyabet sebagai peraih prestasi terbaik tingkat Fakultas Sastra UM tahun akademik 2014/2015.

Dara kelahiran 22 Oktober 1991 ini dinyatakan sebagai penyandang prestasi terbaik berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Sastra No. 4.6.2/UN32.2/DT/2015. Anisa Nur Rohma telah menyelesaikan studinya selama sepuluh semester dengan meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,66. Dengan hasil ini tentunya dapat dijadikan motivasi baginya dan juga  mahasiswa lain yang menempuh studi di UM, bahwa untuk menjadi yang terbaik itu tidak  memihak kepada siapapun. Tetapi setiap orang punya kesempatan yang sama untuk meraih sukses.

Saat ditemui tim reporter majalah Swara Pendidikan sesaat setalah yudisium, Anisa Nur Rohma juga berbagi tips sukses “Dalam menjalani pembelajaran kita harus terbuka. Selain belajar dilingkungan kampus, kita juga harus bisa menangkap sumber-sumber pembelajaran diluar kampus. Saya selama ini aktif dalam kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Gerakan Mahasiswa Anti Napsa (German) dan menjalani hobi saya Adventure. Belajar tidak semata-mata harus kutu buku, melainkan kita harus membagi waktu kita untuk kesenangan kita. Adakalanya inspirasi itu muncul pada saat kita sedang menjalani waktu santai.“ paparnya.

Selama kuliah di UM ia juga berhasil mendapatkan beasiswa Pengembangan Potensi Akademik (PPA). UM telah menyediakan beragam fasilitas yang sangat memadai. Kesempatan belajar di  UM harus dapat dimanfatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap mahasiswa. “Dalam kesempatan yang baik ini saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pembimbing skripsi yaitu Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. dan Prof. Dr. Suyono, M.Pd yang selama proses penyusunan karya ilmiah telah menjadi pembimbing yang terbaik.” tambahnya

Putri kedua dari pasangan Astuti dan H. Ibrahim ini juga sudah tercatat sebagai pengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Karangploso Kabupaten Malang. Semenjak menjalani studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang, Anisa Nur Rohma berkeinginan menjadi seorang tenaga pendidik. Dan merupakan kesempatan yang baik pada saat dapat masuk UM melalui melalui Jalur SNMPTN sekitar 5 tahun yang lalu.

Dengan berbekal  pembelajaran yang dijalaninya selama menempuh studi di UM selama sekitar 5 tahun akan menjadikan bekal pengabdianya sebagai guru di masyarakat. Anisa Nur Rohma juga bertekat untuk dapat memberikan yang terbaik untuk anak didiknya sebagaimana dia telah menjadi yang terbaik dalam belajarnya. (Har)