Select Page
Muhamad Faikar Mustafidz Al Habibi menerima gelar kehormatan saat mengikuti IMC ke 23 di Bulgaria

Muhamad Faikar Mustafidz Al Habibi menerima gelar kehormatan saat mengikuti IMC ke 23 di Bulgaria

Harapan Muhamad Faikar Mustafidz Al Habibi mengharumkan nama Indonesia terwujud sudah. Faikar mempersembahkan Honorable Mention bersama empat wakil dari peruruan tinggi Indonesia lainnya, dalam International Mathematics Competition (IMC) ke-23, yang dilaksanakan di Kota Blagoevgrad-Bulgaria pada tanggal 25-31 Juli 2016.

“Tentunya, Saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan mewakili Indonesia dalam ajang IMC. Saya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik, walaupun hanya Finish sebagai Honorable Mention”, papar putra sulung pasangan Akhmad Munir dan Istiqomah ini menjelaskan pengalamannya.

Lebih lanjut, Mahasiswa semester enam Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UM ini menyampaikan perjuangannya berkompetisisi menye-lesaikan soal-soal aljabar, geometri, analisis, dan kombinasi bersama sekitar 320 mahasiswa dari lima puluh negara.

“Perlombaan diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama mengerjakan lima soal dalam waktu lima jam. Bisa dibayangkan tingkat kesulitannya”, tambah pria penghobi catur dan rubiks cube ini.

Sebelumnya, dalam ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) yang diselenggarakan 23 s.d 27 Mei 2016 lalu, Mahasiswa kelahiran Sidoarjo, 2/2/1995 meraih perunggu. Kemudian dari hasil seleksi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Belmawa Kemenristek Dikti), dirinya lolos dan ditunjuk sebagai wakil Indonesia dalam percaturan IMC ke-23, bersama sembilan mahasiswa lainnya dari lima perguruan tinggi, yaitu UGM, ITB, UI, UM, dan UNAIR.

Pelaksanaan Olimpiade Nasional MIPA sendiri melalui proses tiga tahap. Tahap pertama (09 Februari s.d 07 Maret 2016) peserta Olimpiade menjalani seleksi di perguruan tinggi masing-masing, tahap kedua dilakukan seleksi di wilayah/regional.

“Keberhasilan ini tidak mungkin Saya dapatkan tanpa dukungan usaha, dan doa dari keluarga, buah bimbingan para dosen, dan dukungan dari civitas akademika UM, serta tentunya merupakan kehendak Allah SWT” ungkap bangga pria relegius ini

IMC merupakan salah satu kompetisi matematik yang bergengsi di dunia. Kompetisi ini telah dilaksanakan selama 23 tahun dengan peserta lebih 200 institusi dari 50 negara.

Penulis : Suhardi