Select Page

Seminar Nasional TEQIP

Mendorong meningkatnya produktivitas guru-guru yang ditandai dengan makin banyaknya karya tulis para guru peserta Teachers Quality Improvement Program (TEQIP) yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Inilah salah satu cara UM berkaraya membangun bangsa.

Imbas Pelatihan TEQIP

“Peserta yang datang dari jauh-jauh sangat semangat ingin menyaksikan karyanya ditampilkan dalam Seminar Nasional ini. Meningkatnya kinerja guru dalam produtifitas yang ditandai makin banyaknya karya peserta TEQIP yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Kegiatan ini mampu mengimbas sehingga mereka berinisiatif menulis karya ilmiah. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan meningkatkan rasa senang siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini merupakan dampak dari pelatihan TEQIP. Para trainer telah medesiminasikan TEQIP kepada guru sampai ke daerah-daerah terpencil melalui kelompok kerja baru, atau program-program yang dibuat bersama Diknas daerah masing-masing. Kegiatan ini tidak berhenti dipelatihan TEQIP, juga mampu mengimbas ke kegaitan-kegiatan yang dilakukan di daerah masing-masing ,”ungkap Ketua LP3 UM, Dr. Sulton, M.Pd.

Meningkatkan Kualitas Guru Indonesia.

Sambutan Rektor UM dalam Seminar Nasional TEQIP

Sambutan Rektor UM dalam Seminar Nasional TEQIP

Rektor UM Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd memaparkan, ”Kita tahu, yang kita kerjakan ini mengimplementasikan Pembukaan Udang-undang Dasar 1945, yang merupakan terminologi yang menjadi pijakan kerja untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Kalau kita perhatikan pilihan kata mencerdaskan bangsa ini tampaknya dari para pendiri bangsa ini, pendahulu kita memikirnya jauh kedepan. Jadi bukan mencerdaskan aspek intelektualnya saja, tapi kehudupanya yang dicerdaskan. Dalam kehidupan ini memang didalamnya meliputi juga aspek religius, bagai mana sosialnya, bagaimana seluruh kecerdasan-kecerdasan hidup. Kita tahu bahwa dengan cerdasnya satu bangsa tentu implikasinya jauh, dengan kecerdasan diharapkan tingkat kemakmurannya tinggi, kesehatanya bagus, ujung-ujungnya peradapanya bagus. Itulah sebenarnya yang kita kerjakan bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita ingin mengajak Bapak, Ibu semua dalam hal bagaimana mendorong kualitas pendidikan. Kita awali dari potret pendidikan kita. Indonesia ini memang membutuhkan tiga juta lebih orang guru. Jika TEQIP ini sudah mengimbas pada empat puluh ribu guru itu baru menyentuh satu persen dari seluruh guru di Indonesia. Dengan tiga juta guru ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah sangat bagus dari segi peraturan perundangan yang regulasinya mulai tahun dua ribu tiga. Ada sistem pendidikan nasional diikuti oleh regulasi-regulasi tujuannya satu bagaimana guru bisa menjadi lebih baik.”

Lebih lanjut, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd menambahkan bahawa proses pendidikan saat ini menutut pola berfikir bermutu tinggi. Begitu juga dalam otonomi pengembangan profesi. Orang yang paling tahu tentang bagaimana cara mengajar membaca permulaan SD kelas satu adalah guru SD kelas satu.

“Seorang guru yang baik adalah guru yang bisa menjadi inspirator, kalau bisa menginspirasi anak didiknya, tentu dalam hal baik. Kita perlu belajar bagaimani kita bisa menjadi inspirasi bagi anak didik kita supaya bisa menjadi manusia-manusia hebat. Begitu pula dengan kurikulum, dan seterusnya”, tambahnya

Selain menjadikan pendidikan ini maju, tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus terselesaikan mendatang. Diantaranya merumuskan ulang standar kopetensi guru yang selama ini kurang jelas, menstandardkan teknologi, dan mempertajam instrumen alat ukur penilaian.

Program TEQIP yang dimotori oleh LP3 UM ini, bekerjasama dengan PT Pertamina. dalam penyelenggaraan Semiar Nasional ini diikuti 187 peserta di Hotel Purnama Batu. (bud)