Select Page

Wawancara dengan Dekan FIP UM, Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd

4UM sebagai salah satu Universitas pendidikan mencetak pendidik atau guru. Guru bukan semata “diguguh dan dituru” menurut nasehat tua, namun guru dijadikan visi baru dari rektor terpilih periode 2015-2019. Upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui rencana strategis (RENSTRA) yang sudah ditetapkan agar selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi UM sebagai GURU. “Untuk mewujudkannya diperlukan kerjama antara civitas akademik dengan masyarakat sebagai stakeholder. Menjadikan Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai unggulan dan rujukan dapat dilihat dari proses pembelajaran, karya-karya yang produktif, serta pengabdian pada masyarakat. Khususnya mengarah pada bidang pendidikan, serta tata kelolah yang harus diutamakan, dilakukan secara profesional & akuntabel”, ujar  Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd dalam wawancara bersama tim Swara Pendidikan

Disisi lain masih ada yang perlu ditingkatkan dengan berpedoman pada visi misi UM dan visi misi rektor UM, pria yang menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Pendidikan pentingnya peran mahasiswa untuk proses pembelajaran, riset atau penelitian, serta pengabdian masyarakat. Serta pelibatan civitas akademik yang lain seperti dosen memberikan kontribusi untuk membimbing mahasiswa dalam proses penelitian atau pembuatan proposal kreativitas mahasiswa. Disisi lain dosen melakukan penelitian seperti hibah bersama, fundamental, hibah pasca, kerjasama perguruan tinggi, unggulan perguruan tinggi. Harapan didalam penelitian dosen dapat melibatkan mahasiswa.

Sebagai upaya bentuk Guru atau ung-Gu-lan, “dapat dilihat dari keberhasilan belajar ditentukan oleh lulusan, didasarkan memalui prosesnya baik akademik maupun non akademik. Proses belajar pembelajaran yang terjadi di Fakultas Ilmu Pendidikan, yakni yang pertama proses perkuliahan dosen dikelompokkan sesuai bidang keahliannya tidak sembarangan mengajar,  kelompok bidang keahlian dosen pada tiap jurusan sehingga sesuai dengan bidangnya. kedua berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan keahliannya. Tidak sembarang dosen memegang bidang keilmuan yang lain,” ujarnya.

“Agar memiliki kesesuaian dengan visi dan misi UM sebagai rujukan dilakukan upaya peningkatan melalui kepenulisan seperti melalui jurnal Nasional dan Internasional dan karya ilmiah yang lain baik referensi, buku ajar, maupun buku ajar berbasis penelitian. Salah satunya menjadikan Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar sebagai rujukan Nasional. Yang tidak kalah pentingnya adalah menjalin kerjasama dengan Universitas di Asean. Salah satunya yaitu Universitas Kebangsaan Malaysia, baik melalui prodi maupun fakultas. Serta melalui proceding, menulis makalah dalam seminar nasional atau internasional di FIPJIP (Forum Ilmiah Untuk Jurusan Ilmu Pendidikan Nasional) . KONASPI (Konferensi Nasional Pendidikan Indonesia),” tambahnya.

“Selain itu sebagai penunjang peningkatan proses pembelajaran  dapat dilakukan secara non akademik melalui organisasi mahasiswa, sebagai upaya peningkatan kemampuan membidangi soft skill nya sedangkan diperkuliahan membenahi hard skill. Pembekalan & perkuliahannya baik, pembinaan bidang kemahasiswaannya juga baik.”, pungkasnya