Select Page

Kemiskinan itu bukan keturunan. Semua orang punya kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Tetapi adakalanya perubahan itu membutuhkan steakholder. Sehingga untuk perubahan tersebut seseorang perlu pembinaan dan pengarahan.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang (UM) ditunjuk pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai koordinator  program Jalan Lain menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) tahun 2015. Program ini mengucurkan dana kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) untuk menciptakan usaha mandiri. Sejumlah enam puluh sembilan RSTM yang mendapatkan bantuan dari pemerintah ini.

Rektor UM Prof. Dr. AH.Rofi'uddin, M.Pd bersama rombongan LP2M melakukan monitoring dan evaluasi (monev)

Rektor UM Prof. Dr. AH.Rofi’uddin, M.Pd bersama rombongan LP2M melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Jalin Matra di Desa Bululawang

Rektor UM Prof. Dr. AH.Rofi’uddin, M.Pd bersama rombongan LP2M melakukan monitoring dan evaluasi (monev), Senin (30/11/15) di  Desa Bakalan Kecamatan Sudimoro.  Dihadapan para rumah tangga yang menerima bantuan, pejabat kelurahan, dan tim pendamping pemerintah kabupaten Malang, Rektor UM menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Jalin Matra. Pemerintah pusat maupun daerah sedang fokus untuk mengentaskan permasalahn kemiskinan. Oleh karena itu diharapkan semua pihak baik keluarga sasaran dan pemangku kebijakan harus bersinergi untuk mensukseskan program ini.

Ketua LP2M UM Prof. Dr. Ach. Fatchan, M.Pd., M.P., menambahkan bahwa kedepan UM siap berkolaborasi dalam penyiapan teknologi tepat guna, dan pendampingan tenaga terampil dalam pengelolaan hasil usaha. direncanakan pada pelaksanaan KKN mendatang UM akan mengirimkan para mahasiswanya untuk mengabdi di Desa Bakalan ini.

Kepala Desa Bakalan Abdul Halim mengungkapkan  berdasarkan laporan pertanggungjawaban yang telah disusun oleh pendamping dari desa dan kabupaten, sekitar 90 persen kegiatan sudah terlaksana secara tuntas. “Kami berterimah kasih kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan bantuan ini dan LP2M UM sebagai pendamping,” ungkapnya

Besaran bantuan yang diberikan pemerintah provinsi sebesar Rp 2,5 juta rupiah untuk masing-masing rumah tangga sangat miskin. Seleksi penerima bantuan disesuaikan dengan kriteria dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Setelah pertemuan di pendopo kelurahan, Rektor UM dan rombongan mengunjungi salah satu unit usaha milik Bapak Mustofa. Bapak dua anak ini menggunakan dana bantuannya untuk mengembangkan usaha jualan martabak di pinggir jalan raya Bululawang. Dana tersebut dirupakan untuk pembelian gerobak dorong dan peralatan penggorengan.

Program ini dirasakan sangat ideal oleh masyarakat. Karena selain tepat sasaran, juga ada kegiatan pendampingan, dan pengawasan dari berbagai pihak. (Har)