Select Page

Oleh: Suyono
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra

Suyono

Perihal belajar dan pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas. Belajar dan pembelajaran juga mempunyai posisi strategis dalam pendidikan. Oleh karena itu, pilihan pada belajar dan pembelajaran sebagai arus besar penelitian dan pengembangan di UM sudah tepat. Dengan memilih belajar dan pembelajaran sebagai arus utama dalam penelitian dan pengembangan, berarti ke-giatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh sebagian besar mahasiswa dan dosen diarahkan mampu menjelaskan secara mendalam dan tuntas dimensi dan aspek-aspek yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran dalam arti yang seluas-luasnya.

Pentingnya Inovasi Belajar dan Pembelajaran

Inovasi belajar dan pembelajaran saat ini dan terlebih-lebih untuk waktu yang akan datang sangat diperlukan. Ada sejumlah alasan yang menuntut perlunya inovasi belajar dan pembelajaran dilakukan.

Pertama, proses dan hasil belajar dan pembelajaran saat ini baik di sekolah maupun di kampus belum sepenuhnya memuaskan. Masih tersedia ruang yang sangat luas bagi siapa saja untuk berkreasi dalam rangka melakukan inovasi belajar dan pembelajaran di sekolah dan di kampus. Inovasi belajar dan pembelajaran itu dilakukan untuk kemajuan pendidikan dan sekaligus kemajuan bangsa Indonesia.

Kedua, inovasi belajar dan pembelajaran merupakan investasi untuk jangka panjang. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan bagaimana pendidikannya dikelola. Bagian penting dalam pendidikan adalah kegiatan belajar setiap warga negara dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan kampus. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan kampus, walau mungkin tidak disadari, akan berdampak pada bagaimana warga bangsa ini belajar di setiap kesempatan. Mengingat dampaknya untuk jangka panjang, perihal inovasi belajar dan pembelajaran dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang yang perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.

Ketiga, tanpa inovasi belajar dan pembelajaran, proses dan hasil belajar dan pembelajaran hanya akan datar-datar saja, sementara negara tetangga terus berbenah lebih cepat. Artinya, tanpa inovasi tersebut, kinerja bangsa ini di bidang pendidikan akan semakin tertinggal. Bila kinerja bidang pendidikan tertinggal, maka kinerja bidang-bidang lainnya akan tertinggal juga. Keadaan yang demikian, tentu tidak diharapkan terjadi di negara yang serba ada ini.
Keempat, inovasi belajar dan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan terus-menerus akan memiliki multiplayer effect bagi bidang-bidang lainnya. Efek yang demikian itulah yang semestinya terus disadari oleh semua pihak dan terutama oleh guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk terus berbenah, mengingat efektnya yang begitu luas. Proses dan hasil belajar yang berkualitas, utamanya karena inovasi belajar dan pembelajaran, akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan. Lebih lanjut, sumber daya manusia yang berkualitas akan berdampak pada kinerja bangsa, kesejahteraan warga bangsa, dan eksistensi bangsa Indonesia dalam kancah percaturan Indonesia di dunia.

Prasyarat dan Target Inovasi Belajar dan Pembelajaran

Prasyarat untuk melakukan inovasi belajar dan pembelajaran adalah adanya kreativitas dan penelitian yang terus-menerus. Kemauan untuk berubah, dan “kebebasan” untuk berkreasi juga merupakan bagian dari prasyarat yang lain. Adanya kreativitas memungkinkan seseorang mampu melihat sisi lain atau sisi baru dari yang tidak dilihat oleh orang lain. Kemampuan yang demikian itu, sangat diperlukan bagi seseorang untuk melakukan penelitian. Adanya kreativitas memungkinkan penelitian menghasilkan temuan baru, seputar inovasi belajar dan pembelajaran. Bila tanpa kreativitas, penelitian hanya akan mengulang-ulang penelitian sebelumnya atau hanya pindah lokasi atau berganti sumber data. Penelitian yang demikian tidak akan menghasilkan inovasi belajar dan pembelajaran.

Target inovasi belajar dan pembelajaran. Seluruh komponen dan tahapan belajar dan pembelajaran dapat dijadikan sasaran penelitian dan inovasi. Siswa, guru, bahan dan sumber belajar, interaksi belajar-mengajar, media dan asesmen pembelajaran semuanya dapat dijadikan sasaran inovasi belajar dan pembelajaran. Sementara itu, tahapan pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi pembelajaran juga dapat dijadikan sasaran inovasi belajar dan pembelajaran. Targetnya adalah ditemukan atau dikembangkannya inovasi belajar dan pembelajaran berdasarkan (serangkaian) penelitian yang dilakukan secara bersungguh-sungguh. Kadar keinovatifan temuan dan hasil inovasi itu tentu relatif. Setidaknya ada tiga jenjang yang menggambarkan temuan riset untuk melakukan inovasi belajar dan pembelajaran. Tiga jenjang itu adalah benar-benar baru, modifikasi besar, dan modifikasi kecil. Modifikasi di sini merujuk pada temuan atau karya lama yang dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Adapun ruang lingkupnya untuk jangka menengah (3-5 tahun ke depan) seperti pada tampilan berikut.

Strategi Menuju Inovasi Belajar dan Pembelajaran

Adapun bidang-bidang penelitian yang lebih rinci yang akan digarap selama tiga tahun ke depan (2017—2019) dijelaskan berikut.

Bidang Penelitian
1. Studi Funamental model pengembangan profesional ke pegembangan kapabilitas dengan pendekatan “belajar berbasis kehidupan”.
2. Trans-discipline based curriculum dengan fokus topik:
a) Fleksibilitas dan perluasan kurikulum (extended curriculum) transdisiplin (lintas bidang antar prodi, antar fakultas, antar perguruan tinggi), dan integrasi MOOCs ke dalam kurukulum program studi.
b) Pola konvergensi keilmuandalam roses inovasi bidang studi.
c) Transversal compentency (jenis kecakapan abad-21).
d) Entreorenuership-based learning.
e) Perluasan inovasi model belajar transdisiplin STEM.
f) Pola interaksi belajar kesebayaan dalam jaringan.

3. Multiple Learning resources dengan fokus topik:
a) Pengembangan sumber belajar berbasis TIK yang menorong otonomi belajar.
b) Pengembangan sumber belajar transdisiplin untuk inovasi bidang studi.
4. IT Fusion in curriculum and learning dengan fokus topik:
a) Perluasan inovasi blended learning.
b) Perluasan inovasi online courses dan open online course berbasis kehidupan dan bersifat friendly
5. Learner’scharacteristic dengan fokus topik:
a) Perilaku mahasiswa daam penggunaan sumber belajar.
b) Preferensi belajar mahasiswa.
c) Self-Concept dan kebutuhan pengembangan diri mahasiswa menghadapi masa depan.
6. Learning strategies and approach dengan fokus topik:
a) Riset dan pengembangan model, desain, dan atau skenario belajar berbasis kehidupan untuk pengembangan kapabilitas mahasiswa.
b) Riset dan pengembangan model manajemen sumber belajar berbasis kehidupan untuk pengembangan kapabilitas .
c) Riset dan pengembangan desain model pembeajaran dan project based learning .
d) Riset dan pengembangan model pembelajaran bioteknologi untuk masyrakat.
e) Riset dan pengembangan cultural responsive learning ( pembelajaran berbasis kearifan lokal) dengan unggulan: (a) program internasionalisasi bahasa indonesia, BIPA UM, dan (b) pembudayaan moral Pacasila dalam konteks kehidupan global.
Strategi menuju inovasi belajar dan pembelajaran. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan perlu terus dilakukan. Gencarnya kiprah KBK juga bagian dari strategi menuju inovasi belajar dan pembelajaran yang semakin kuat. Upaya yang sporadis sungguh tidak menguntungkan. Perkuliahan dan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset juga menjadi gerakan. Agenda rutin tahunan, misalnya bersamaan dengan ulang tahun lembaga (dies natalis), yang berupa kegiatan hibah kompetitif penelitian, penulisan artikel hasil penelitian, penulisan buku berbasis penelitian, baik untuk dosen maupun guru juga akan dilakukan. Juga akan diadakan majalah “Membangun Budaya Riset dan Inovasi Pembelajaran”.

Mulai 2017 dengan dukungan pendanaan Islamic Development Bank (IDB), penelitian yang mengarah pada inovasi belajar dan pembelajaran mulai dilakukan. Satu paket dengan pendanaan IDB tersebut juga disiapkan dana research grant untuk 66 judul yang akan dikerjakan selama tiga tahun mulai 2017. Selain itu, juga dikembangkan Reseach Concortia yang dikelola di setiap perguruan oleh empat perguruan tinggi (Untirta, Unej, Unmul, dan UM), UM memilih fokus learning innovation. Lebih lengkapnya, untuk mencapai inovasi belajar dan pembelajaran, dengan pendanaan dari IDB, mulai 2017 di UM dilaksanakan pengembangan kurikulum, pengembangan staf, research grant, dan research concortia , sebagaimana tergambar pada tampilan visual berikut:

SKEMA RESEARCH
Manajemen Inovasi Belajar dan Pembelajaran

Manajemen inovasi belajar dan pembelajaran sangat penting untuk mewujudkan UM sebagai pusat unggulan inovasi pembelajaran. Tanpa manajemen yang baik, kreativitas, hasil penelitian, inovasi, dan bahkan produk karya yang telah dihasilkan hanya akan tercecer dan bahkan sulit dicari jejaknya ketika ketika gagasan, temuan dan produk hasil inovasi diperlukan atau dikembangkan lebih lanjut. Manajemen inovasi itu, sekurang-kurangnya terdiri atas (1) dokumentasi terpusat dan terpadu, (perlu diciptakan unit pusat dokumentasi dan publikasi karya ilmiah inovatif), (2) dilakukan kegiatan meta-analisis dan/atau meta-sintesis secara sistematis dan berkelanjutan atas hasil-hasil penelitian yang telah dicapai selama ini, (3) dilakukan hilirisasi hasil-hasil penelitian menjadi model atau prototipe dan bahkan produk unggulan, (4) dilakukan gelar karya inovatif milik dosen dan mahasiswa setiap tahun secara terus-menerus, dan (5) perlunya dibangun majalah “budaya riset dan inovasi pembelajaran”. Majalah ini untuk mewadahi bagaimana proses membangun budaya penelitian dan inovasi pembelajaran dilakukan di UM. Perbedaan dengan jurnal, majalah ini untuk memuat proses dan praktik-praktik baik yang telah dilakukan oleh semua pihak dalam membangun budaya penelitian dan inovasi pembelajaran, sedangkan hasil penelitian dan inovasi pembelajaran dimuat dalam jurnal ilmiah yang telah tersedia baik di dalam maupun di luar negeri.

Inovasi Belajar dan Pembelajaran Ke Depan

UM akan berusaha dan terus berusaha melalui serangkaian penelitian untuk menjadi Pusat Unggulan Inovasi Pembelajaran. Usaha itu diawali dengan melakukan meta-analisis dan meta-sintesis hasil-hasil penelitian pendidikan yang telah dilakukan dosen dan mahasiswa selama ini. Hasil meta-analisis dan meta-sintesis itu untuk tahap pertama (2016) berupa buku-buku inovatif berbasis penelitian yang diolah dari sejumlah penelitian dosen dan mahasiswa. Usaha itu akan terus dilakukan sampai berhasil dirumuskan simpul-simpul keunggulan penelitian yang dapat dijadilkan basis untuk melakukan inovasi belajar dan pembelajaran.

Pada 2017 dan tahun-tahun berikutnya, meta-analisis dan meta-sintesis akan terus dilakukan dan semakin terfokus. Lebih lanjut, penelitian baru akan lebih terfokus untuk menghasilkan inovasi belajar dan pembelajaran. Penelitian-penelitian yang dapat dijadikan landasan untuk menemukan inovasi belajar dan pembelajaran akan semakin diutamakan, sebagaimana yang dipaparkan dalam penjelasan hibah penelitian di atas.

Pilihan menjadi pusat unggulan inovasi belajar dan pembelajaran bagi UM sudah tepat. Selama ini, belum ada LPTK yang secara serius menggarap perihal belajar dan pembelajaran sebagai arus besar penelitian dan pengembangan institusinya. Oleh karena itu, setelah 2019, yakni setelah pendanaan IDB berakhir, penelitian dan pengembangan mengenai belajar dan pembelajaran perlu terus dilanjutkan. Apabila dikerjakan secara konsisten dan bersungguh-sungguh, UM sebagai pusat unggulan belajar dan pembelajaran benar-benar terwujud bukan hanya untuk level nasional tetapi juga internasional.