Select Page

Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Bahasa Asing (BIPA) menyambut kedatangan 26 orang mahasiswa asal Amerika Serikat, pada hari Rabu 17 Juni 2015 bertempat di Aula AVA FS Gedung E6 lantai 2. Kedatangan mahasiswa asing ini dalam rangka program Critical Language Scholarship (CLS) sekaligus belajar mengenal budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.

Prof. Dra. Hj. Utami Widiati, M.A., Ph.D. Dekan Fakultas Satra UM dalam sambutan penerimaannya menyampaikan selamat datang kepada seluruh mahasiswa asing program CLS 2015 di kampus UM. CLS tahun ini berbeda dari yang sebelumnya karena berbarengan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri. Seluruh mahasiswa CLS akan ikut merasakan suasana bulan Ramadhan dan Idul Fitri di Kota Malang.

Dekan FS UM, Prof. Dra. Hj. Utami Widiati, M.A., Ph.D. menerima mahasiswa CLS

Dekan FS UM, Prof. Dra. Hj. Utami Widiati, M.A., Ph.D. menerima mahasiswa CLS

Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd, Kepala UPT Balai Bahasa dan Budaya UM sekaligus penanggung jawab CLS 2015 menyampaikan bahwa selain belajar bahasa Indonesia di kelas bahasa dan seni tradisonal, mahasiswa asing ini juga akan merasakan dan belajar tentang tradisi di bulan Ramadhan. Tidak hanya mengenal tradisi bulan puasa dan Idul Fitri, para mahasiswa asing juga akan belajar budaya Indonesia secara total selama dua bulan mendatang. “CLS tahun ini bertepatan dengan suasana Ramadhan, maka mahasiswa akan diajak untuk mengenal dan memahami serta mempelajari tradisi masyarakat muslim. Peserta CLS nantinya akan kami ajak berbuka bersama, jalan-jalan mengunjungi pasar takjil, dan ngabuburit” terangnya.

Selama proses perkuliahan mereka akan didampingi oleh dua orang pendamping yang kesemuanya mahasiswa UM, dengan tujuan agar pembelajaran semakin efektif. “Para tutor pendamping ini bertugas mengajarkan bahasa Indonesia dan kesenian kepada para mahasiswa asing” ungkapnya.

Kegiatan belajar ini akan dibagi dalam kelas tutorial maupun praktek langsung di masyarakat sehari-hari. Dalam kelas tutorial mereka akan mempelajari afikasi bahasa dan untuk praktek lapangannya mereka akan belajar praktik bahasa dengan tutor dan pembelajaran budaya. Ada beberapa ragam budaya yang akan diajarkan kepada mahasiswa asing ini, antara lain  seni batik, gamelan, seni tari, pencak silat dan dangdut. Tiap akhir pekan mereka akan melakukan studi ekskursi dengan mengunjungi tempat wisata, tempat bersejarah, pabrik pembuatan topeng, dan pengolahan industri kecil di Malang raya.

Untuk lebih membiasakan diri dalam berbahasa Indonesia mereka akan ditempatkan di 26 tempat yang berbeda. Mahasiswa akan hidup bersama dengan keluarga angkat yang telah ditunjuk, dimana mahasiswa asing tersebut harus dapat menyesuaikan diri baik dari segi bahasa maupun kebiasaan sehari-hari di keluarga baru mereka. (Ksr/Lid)