Select Page

Kelas kerjasama Universitas Negeri Malang kembali menerima mahasiswa baru Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) tahun 2015. Seremoni penerimaan dilaksanakan di Gedung A3 Lantai 2 UM (Jum’at, 11/9/2015). Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor I Prof. Dr. Hariyono, M.Pd dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama (BAKPIK) Drs. Amin Sidiq, M.Pd.

mahasiswa baru Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) tahun 2015

Penerimaan mahasiswa baru Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) tahun 2015

Drs. Amin Sidiq, M.Pd menyampaikan bahwa pada tahun 2015 peserta Program Afirmasi Pendidikan Tinggi yang diterima UM sejumlah 15 orang, terdiri dari sembilan orang mahasiswa dari Propinsi Papua, empat orang mahasiswa dari Propinsi Sulawesi Tenggara, dan dua orang masing-masing dari Propinsi Kepulauan Riau dan Propinsi Kalimantan Utara. Setelah kegiatan penerimaan ini, mahasiswa yang bersangkutan akan langsung bergabung dengan program studi untuk kegiatan belajar mengajar.

Lebih lanjut Drs. Amin Sidiq, M.Pd memaparkan bahwa ditahun 2013 UM telah menerima Program Afirmasi DIKTI (ADIK-PAPUA) sebanyak enam mahasiswa dan tahun 2014 sebanyak tiga puluh dua mahasiswa. Mereka sekarang telah menempuh semester tiga dan semester lima, dan sebagian diantaranya telah mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan UM.

Disamping itu memang diakui oleh Drs. Amin Sidiq, M.Pd bahwa pelaksanaan Program Afirmasi Pendidikan ini bukan tanpa masalah, tetapi dengan pendampingan yang baik oleh para Dosen Pengarah Akademik, mereka dapat mengikuti proses perkuliahan dengan lancar. Kondisi ini akan terus dibina hingga para peserta ini selesai menempuh studi di UM.

Selain itu Wakil Rektor I UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd juga berpesan kepada mahasiswa ini untuk senantiasa semangat dalam menuntut ilmu. Pemerataan pendidikan di Indonesia memang belum merata. Disejumlah daerah masih jauh tertinggal. Apalagi dibelahan Indonesia bagian timur. Melalui Program Afirmasi Pendidikan Tinggi diharapkan secara bertahap akan memajukan pendidikan di daerah tersebut.

“Kebodohan itu bukan keturunan, Saudara memang berasal dari daerah yang sarana dan prasarana pembelajaranya belum seperti yang ada di lingkungan Pulau Jawa pada umumnya, tetapi Saudara harus semangat, tidak perlu merasa kecil hati. Jadikan kesempatan belajar di UM sebagai upaya pengembangan diri. Jangan sampai tersesat di jalan yang benar,” jelasnya.

Prof. Dr. Hariyono, M.Pd menggunakan istilah jangan sampai tersesat di jalan yang benar maksudnya adalah diharapkan para peserta Program Afirmasi Pendidikan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. UM telah menyediaan sarana pendidikan yang telah memadai untuk kegiatan pembelajaran bagi civitas akademika. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam menuntut ilmu di UM. (Har)