Select Page

Jika selama ini ada anggapan bahwa kerbau atau sapi lokal akan punah dan tidak berkualitas, maka temuan dari Mohamad Amin, Guru Besar Biologi UM bisa menjadi jalan keluarnya.

Mohamad Amin berhasil menemukan cara menghasilkan bibit-bibit kerbau unggul dengan Teknik Molekular. Teknik ini dapat dipakai untuk memprediksi hasil persilangan dengan keturunan yang beragam atau tidak, sehingga upaya konservasi dapat dilakukan sesuai kaidah keilmuan genetik. Dengan Teknik Molekular, prosedur untuk memprediksi keragaman genetik suatu populasi menjadi lebih efesien dan sederhana.
“Tidak dapat dibayangkan bagaimana ribet dan memerlukan waktu lama bila kita menyilangkan dengan bermacam-macam variasi persilangan, yang analisanya menggunakan karakter di luar data molekular”, jelas Profesor Ahli Biologi tersebut.
Pendekatan dengan Teknik Molekular menjadi penting, sebab pendekatan Morfologi yang selama ini digunakan menemui kebuntuan.
“Teknik ini lebih efisiensi waktu dan efektif dalam pelaksanaan, karena observasi dan analisis bisa dilakukan pada saat organisme belum mencapai usia dewasa. Pengamatan penelitian menjadi sangat cepat, apa lagi untuk organisme yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang”, ujar Prof. Amin
Empat dekade terakhir sejak penemuan DNA, ilmu genetika molekuler dan bioteknologi mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satunya, peneliti dapat menggunakan DNA sebagai penanda untuk mengikuti ciri individu yang menghuni pada lingkungan yang berbeda.
Hampir semua pusat-pusat informasi yang ada di dunia maya semuanya menggunakan pendekatan Molekular. Pendekatan ini menjadi salah satu solusi disemua bidang yang menyangkut kehidupan masyarakat seperti, peternakan, pertanian, kedokteran, farmasi, dan forensik.
Berdasarkan hasil penilitian yang telah diterapkan di lapangan selama 9 tahun tentang keragaman genetik kerbau lokal oleh Pria kelahiran Nganjuk 1967. Memberikan informasi bahwa perlu ada kewaspadaan terhadap keragaman ginetik kerbau lokal yang semakin lama semakin menurun dan terancam kepunahan.
Keunggulan penanda molekular microsatellite telah dirujuk lembaga-lembaga lain untuk dikembangkan. Beberapa Pemerintah Daerah telah menjalin kerjasama adalah Balitbang Kabupaten Malang, Pemprov Jabar untuk mengembangkan gen kembar. Lebih dari itu, semua hal yang terkait pembelajaran biologi sumber belajar memiliki integritas, dan bermartabat namun openminded.
(Penulis: Budiharto, Editor: Moch Syahri)