Select Page

Tuhan menciptakan bahan kimia yang unik, heterogin dan variatif yang dititipkan pada tumbuhan. Tumbuhan merupakan pabrik zat kimia yang perlu eksplorasi agar dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dalam hati manusia terdapat komponen bahan kimia namanya Hiparin. “Hiparin adalah Poligalasan (polygacea) Sulfat, zat kimia ini berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Poligalasan Sulfat (Hiparin) setelah dilacak bahan alam ini terdapat pada tumbuhan, namanya Karagenan. Karagenan sumbernya dari rumput laut sejenis agar-agar yang sudah diekstrak,” papar Dr. Sutrisno, M.Si.
Menurut Dr. Sutrisno, Karagenan sangat bermanfaat bagi penderita jatung koroner yang disebabkan penyempitan pembuluh darah.
“Kalau pembuluh darahnya menyempit, memerlukan darah encer agar sirkulasi darah tetap lancar, atau pembuluh darah besar tetapi secara genetik darahnya kental, sehingga memerlukan pengencer,” Ujar Doktor lulusan ITB.

Pencegahan serangan jatung koroner bisa diatasi dengan mengkonsumsi karagenan yang terdapat di royal jeli rumput laut. Mengkonsumsi royal jeli yang mengadung Karagenan sangat aman, seperti makan nasi yang memasukkan nutrisi dalam tubuh, atau sebagai suplemen makanan yang tidak ada efek samping.

Penggunaan Karagenan ini telah diuji coba pada pasien Rumah Sakit Babtis Batu sebagai sampel darahnya.
“Karagenan yang sudah dipisahkan/dimurnikan dari rumput laut diuji keaktivitas anti keagulasiannya. Ternyata hasilnya menunjukkan indikasi yang sangat positif,” ujar Dr. Sutrisno.

Akan tetapi seseorang perlu tahu dan bisa memperhitungkan mengkonsumsi Karagenan (royal jeli) ini. Sebab tidak semata-mata zat ini digunakan bisa bermafaat untuk semua orang, yang penting tahu penggunaanya.

Seseorang yang mempunyai genetik darah encer, karakter darahnya tidak gampang membeku. Disarankan tidak mengkonsumsi royal jeli yang mengadung karagenan ini, karena kurang baik. Apabila kena luka, kulit tidak bisa menutup sehingga darah yang keluar susah dihentikan.

Proses pemurnian Karagenan dari gagang merah/rumput laut dilaksanakan di lab. Sentral FMIPA-UM, sedangkan ujicoba keaktivitasan anti keagulan bekerjasama dengan Rumah Sakit Baptis Batu.
(Penulis: Budiharto, Editor: Moch. Syahri)