Select Page

Dua Belas Guru Besar Baru UM

Para Profesor Universitas Negeri Malang (UM) yang tidak henti-hentinya, untuk menyumbangkan karyanya sebagai bukti didikasinya kepada Bangsa dan Negara. Salah satu cara Profesor berpartisipasi mendorong percepatan kemajuan bangsa dengan hasil penelitian, dan hasil pemikirannya.
Pemberdayaan UMKN Berbasis Kearifan Lokal.

Prof. Dr. Heri Pratikto, M.Pd

Prof. Dr. Heri Pratikto, M.Pd

Prof. Dr. Heri Pratikto, M.Pd., ini tergolong seseorang yang konsen terhadap perkembangan UMKM yang ada di Indonesia. Beliau melakukan penelitian berjudul” Pembelajaran Kewirausahaan dan Pemberdayaan UMKM Berbasis Kearifan Lokal untuk Penguatan Ekonomi.

Kita telah mengatahui bahwa, sebagai sasaran membahananya praktik liberalisasi Asia Pasifik 2020. Negara-negara ASEAN telah menetapkan tahun 2015 sebagai tahun berlakunya era-MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Indonesia di era-MEA akan memberikan peluang, dan tantangan yang sama-sama beratnya. Saat Ini peluang Indonesia, di era MEA dapat memberikan peluang untuk memperluas cakupan ekonomi, bisa mengurangi biaya transaksi perdagangan, meningkatkan daya tarik investor, dan pariwisata.

Sedangkan tantangannya adalah infrastruktur Indonesia masih lemah. Kualitas SDM masih rendah, dan dukungan UMKM juga masih rendah. Pembangunan kewirausahaan, dan UMKM menjadi sektor yang sangat strategis bagi penguatan, dan daya saing Indonesia.

Memeparhatikan peluang dan tantangannya, maka pengembangan model pembelajaran , dan pemberdayaan UMKM berbasis kearifan lokal menjadi lebih penting. Strategi ini sangat relevan dibandingkan jika UMKM yang harus berkilblat pada dunia barat. Implementasinya, perguruan tinggi mempunyai peran strategis mendorong tumbuhnya wirausahawan baru,melalui penerapan model pembelajaran kewira usahaan yang efektif, dan meningkatkan pemberdayaan UMKM melalui pembentukan Klinik Bisnis. Klinik bisnis ini berfungsi memberikan layanan konsultasi bisnis, informasi bisnis, advokasi, dan pendampingan pelatihan binis.

Pancasila Sabagi Guiding Principle.

Prof. Dr. Suko Wiyono, S.H. M.Hum

Prof. Dr. Suko Wiyono, S.H. M.Hum

Prof. Dr. Suko Wiyono, S.H. M.Hum. mengemukakan hasil penelitiannya tetang Cita Hukum Pancasila dalam Pembentukkan Peraturan Perundangi-undangan dan pengujiannaya. Beliau memaparkan, bahwa posisi Pancasila adalah sebagai Cita Hukum ( rechtside), merupakan refleksi dari renungan yang berdasarkan atas perjuangan untuk membangun tatanan hukum yang nilai-nilai luhur bangsa. Bertumpu pada pemikiran Positif Pancasila sebagai cita hukum yang diidialkan dalam membengun sistem hukum nasional. Karya ilmiah saya fokus pada kajian pencerminan Pancasila dalam fungsinya sebagai guiding principle, dan meta kaidah yang berfungsi menjadi morma prilaku yang bersifat evaluatif.

Kajian penelitian ini mencakup tiga pokok bahasan. Pertama, Fungsi Cita Hukum Pancasila sitem Hukum Nasional. Kedua, Fungsi Cita Hukum Pancasila dalam refleksi asas-asas hukum pembentukan peraturan perudang-undangan. Ketiga, Fungsi Cita Hukum Pancasila sebagai pengujian paraturan perundang-undanngan. Intinya, Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaann UUD 1945 adalah Pancasila dalam tatanan hukum yang merupakan landasan formal dari sistem hukum Nasional.

Pengembangan Science Spirituality.

Prof. Dr. agr. Mohamad Amin, S.Pd. M.Si

Prof. Dr. agr. Mohamad Amin, S.Pd. M.Si

Prof. Dr. agr. Mohamad Amin, S.Pd. M.Si., memaparkan hasil penelitian yang berjudul ”Biologi sebagai Sumber Belajar untuk Generasi Masa Kini, dan Masa Mendatang yang Berintegritas dan Berperadapan Tinggi. Penelitian ini menekankan dengan teknik molekuler. Hal ini sangat penting apa bila terjadi kebuntuan dengan pendekatan Morfologi sebagaimana yang di contohkan di dunia pertanian, peternakan, kedokteran, forensik dan lain-lain.

Berdasarkan data dari hasil penelitian selama sembilan tahun tentang keragaman genitik kerbau lokal. Data ini memberikan informasi bahwa perlu ada kewaspadaan terhadap keragaman genetik kerbau lokal yang semakin lama semakin menurun.

Keunggulan penanda molekuler microsatellite ini diminati lembaga-lembaga lain untuk dikembangkan. Sekarang ini bekerjasama dengan Balitbang Kabupaten Malang, Pemprov Jabar untuk mengembangkan gen kembar. Lebih dari itu, semua hal yang terkait pembelajaran biologi sumber belajar memiliki integritas, dan bermartabat namun openminded. Untuk mengemas keterpaduan itu, harus ada integrasi antara materi, metode mengajar, dan penanaman nilai spiritual maka wajib dikembangkan science spirituality.

Penemu Enam Ratus Empat Puluh Tiga Senyawa Baru

Prof. Drs. Effendy, M.Pd., Ph.DProf. Drs. Effendy, M.Pd., Ph.D

Prof. Drs. Effendy, M.Pd., Ph.D

Prof. Drs. Effendy, M.Pd., Ph.D. telah mendedikasikan diri kedunia penelitian, dan bangsa terbukti telah menghasilkan 643 publikasi karya ilmiah. Beliau namanya tercatat pada CSD ( Cambridge Structural Database) di Cambridge Crystallographic Data Centre, Cambridge United Kingdom. Cambridge Structural Database Cambridge Structural. Database adalah pusat data internasional yang memuat daftar ilmuan yang telah mempublikasi minimal 500 struktur senyawa baru dalam jurnal-jurnal internasional terindeks. Keberhasilan mempublikasikan 643 struktur senyawa baru merupakan pencapaian prestasi yang patut diperhitungkan di dunia internasional. Habibie Award di bidang Ilmu Dasar Kimia telah diraih pada tahun 2012.

Penelitian berjudul ”Efek Subtituen terhadap Basicity Berdasarkan Data Kristalografi,” yang paling menarik dalam penlitian ini adalah data sistem molekul yang ditunjukan dengan gambar roket, dari data tersebut dapat dilihat senyawannya. Apabila senyawanya seperti suatu atom, maka senyawa yang di peroleh itu biasanya mempunyai sifat antileokimia, dan anti jamur.

Perjuangan Intelektual melalui Rehabilitasi Pendidikan Ekonomi

Prof. Dr. Wahjoedi. M.E

Prof. Dr. Wahjoedi. M.E

Prof. Dr. Wahjoedi. M.E., mengemukakan penelitiannya yang barjudul ”Merehabilitasi Pendidikan Ekonomi, Memperkuat Jati Diri Perekonomian Indonesia”. Penelitian ini berawal dari keprihatinannya dengan kondisi pendidikan ekonomi kapitalis, dan lberalis. Hal ini tentu tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang memiliki begitu banyak mengandung nilai-nilai humanis. Sudah saatnya kelompok akademisi melakuan perjuangan intelektual di bidangnya masing-masing.

Selama ini pendidikan ekonomi seringkali berada suasana sadar dalam ketidaksadaran. Pendidikan ekonomi yang diberikan para pendidik telah mengarahkan anak didik untuk memiliki perilaku ekonomi pasar yang kapitalis, liberalis, dan meninggalkan nilai-nilai Pancasila, dan UUD 1945. Pedidikan ekonomi kita sudah seharusnya memberikan porsi yang lebih besar ke arah penanaman nilai-nilai yang berjati diri bangsa.

Anak-anak Sering Mengucapkan Kata-kata Kotor.

Prof. Dr. Yazid Busthomi, S.Pd., M.A

Prof. Dr. Yazid Busthomi, S.Pd., M.A

Prof. Dr. Yazid Busthomi, S.Pd., M.A., terinfirasi waktu masih anak-anak mengucapkan kata-kata kotor, dan mendapat hukuman dari Ibu. Beliau menulis penelitian dengan judul ” (Men-Ter) Jerat Kata-Kata Kotor”. Sebagai ayah, saya kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan anak mengapa kata-kata tertentu dikategorikan kotor atau tidak. Contohnya kata “asem” mungkin untuk masyarakat Jawa Tengah ini menjadi kata kotor. Namun ada sebagian mengagapnya wajar. Kata “asem” jika diucapkan dengan nada keras/kesal akan berubah menjadi kata kotor. Akan tetapi kalau diucapkan dengan nada rendah/atau dalam kondisi biasa dalam kontek kalimat biasa, dan wajar sebagai mana mestinya, tidak menjadi kata kotor. Contohnya , Ambilkan buah asem yang sudah masak. Kata asem dalam kalimat ini tidak posisi untuk mengumpat. Kata asem sebagainama buah, sehingga kata asem dianggap wajar/tidak kotor.

Luasnya keberadaan kata-kata kotor tidak berbanding lurus dengan mudahnya menjelaskan permasalahan-permasalahan tentang kata-kata kotor. Namun masalahnya, usaha orang tua untuk meluruskan perkataan kotor, justru mengundang anak untuk menggunakan kata-kata tersebut.

Perlunya Pengembangan Keterampilan Bahasa Arab.

Prof. Drs. Muhaiban

Prof. Drs. Muhaiban

Gagasan perlunya pengembangan ketrampilan berbicara bahas Arab, dari keinginan meningkatkan kemampuan anak dalam ketrampilan berbahasa Arab. Prof. Drs. Muhaiban, memeberikan sumbangan Ilmu serta pemikirannya melalui pidato pengukuhan guru besar dengan judul “Pembelajaran Bahasa Arab untuk Anak ”ALA (Al Arabyyah Lil Athfal). Pembelajaran ALA pada satuan pendidikan tingkat dasar dan prasekolah. Selama ini terbatas pada tujuan mengajarkan ketrampilan membaca Al-Qur’ an, dan menulis huruf Arab.

Perlu ada pengembangan ke arah pembelajaran kemampuan dasar bahasa Arab. Pengembangan kemampuan belajar bahasa Arab harus didukung oleh peningkatan kemampuan dan kopetensi guru pengajar. Terutama kemampuan pedagogis yang menyangkut penguasaan aspek-aspek pembelajaran, penguasaan kurikulum, pemahaman karakteristik anak . Kopetensi profesional yang terkait dengan penguasaan materi serta ketrampilan berbahasa Arab.

Alasannya meneliti permasalahan tersebut, pengabangan pendidikan bahasa Arab untuk anak, karena kemampuan penyerapan anak. Ada tepatah Arab kuno yang mengatakan belajar pada waktu kecil seperti mengukir di atas batu. Saya tertarik kepada anak mereka memiliki daya serap yang masih tinggi. Apa yang anak-anak serap itu tidak mudah hilang.

Matematika Tidak Selalu tentang Hitung- Menghitung.

Prof. Drs. Purwanto, PhD

Prof. Drs. Purwanto, PhD

Prof. Drs. Purwanto, mengemukakan hasil penelitiannya yang berjudul “Argumen Valid”. Argumen Valid menelaah tetang matematika tidak salalu hitung-menghitung. Matematika tidak selamanya penuh dengan angka, dan kegiatan hitung-menghitung . Berargumen-pun sebenarnya terdapat unsur-unsur matematika didalanya, tanpa disadari secara sistematis sebenarnya manusia menerapkan ilmu matematika.

Balajar matematika tidak hanya belajar operasi aljabar atau hitungan saja, tetapi juga belajar menggunakan argumen yang mana argumen argumen tersebut harus valid. Suatu argumen merupakan susunan peryataan. Untuk mengetahui apakah suatu pernyataan itu valid atau tidak, perlu mengetahui dulu bentuk argumennya. Apabila hasilnya semiua premis benar, maka kesimpulannya juga benar. Suatu argumen valid juga bentuknya juga valid.

Hal yang paling penting untuk diketahui dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Bisa memahami tentang argumen yang valid, dan yang tidak, otomatis itu cara untuk membentuk pola berpikir secara sistematis. Selain itu, juga melatih anak berargumentasi dengan baik.

Kurang Jalanya Reformasi Pendidikan di Daerah.

Prof. Dr. Drs. Muhammad Zainuddin, M.Pd

Prof. Dr. Drs. Muhammad Zainuddin, M.Pd

Prof. Dr. Drs. Muhammad Zainuddin, M.Pd, mengemukakan hasil penelitiannya tentang “ Kurangjalannya Reformasi Pendidikan di Daerah”. Beliau menemukan pelaksanaan reformasi di dunia pendidikan di era otonomi daerah ini masih terbilang semu. Pelaksanaan reformasi di katakan semu karena peran komite sekolah sekedar memenuhi mekanisme prosedural, dan kurang dilibatkan dalam kerangka substansial.

Dalam penelitiannya yang berjudul” Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah”, ditemukan belum terbangunnya transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan di era otonomi daerah. Masih belum ada keterbukaan untuk publik . Padahal dalam meningkatkan mutu pendidikan perlu mendapat bantuan dari masyarakat. Bantuan masyarakat bisa berupa material, pemikiran-pemikiran maupun kontral pelaksanaan program-program yang dijalankan daerah.

Kurangnnya perhatian dalam peningkatan mutu pengajar juga menjadi sorotannya. Banyak sekolah, lembaga berlomba-lomba untuk membangun sarana dan prasana belajar yang lebih bagus. Akan tetapi tidak untuk meningkatkan tenaga pengajarnya. Beliau menyampaikan perumpamaan sederhana untuk mengritisi pelakaksanaan reformasi di era otonomi daerah. Misalnya jika ada orang suka sekali pada burung. Ketika ia pergi ke pasar hewan, apa yang akan dilihat burung apa sangkarnya?. Tentu burungnya” ungkap Zainuddin.

Kepala Sekolah Ujung Tombak Kualitas Pendidikan

Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, MPd

Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, MPd

Pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Antara lain melalui program sertifikasi guru, pengembangan keprofesian berkelanjutan, hingga pengembangan kurikulum baru. Namun secara konsep, kebijakan tersebut hasilnya masih belum terbukti meningkatkan mutu pendidikan secara optimal.

Hal ini yang menjadi pemikiran Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, MPd yang dituangkan dalam penelitian berjudul “Pembinaan Profesi Kepala Sekola”. “Sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang bertanggung jawab penuh untuk menggerakkan semua sumber daya sekolah, termasuk mengoordinasi pelaksanaan pendidikan di sekolah,” ungkap Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UM itu.

Menurutnya, pembinaan profesionalisme kepala sekolah yang efektif, tidak hanya ditekankan pada prosedur, tapi juga prosesnya. “Harus lebih didasarkan pada pengalaman, interaksi intrapersonal, keaktifan belajar, pembentukan sikap, perilakudan ketrampilan nyata dalam memimpin sekolah.” Pengembangan mandiri tersebut, harus selalu dikembangkan secara continue agar mutu pendidikan sekolah semakin baik.

Sentuh Kesadaran Siswa Untuk Tingkatkan Semangat Belajar.

Prof. Dr. Ali Imron, MPd

Prof. Dr. Ali Imron, MPd

Sekolah-sekolah yang berbasis religi (agama) menjadi fokus perhatian Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd., MSi. Mengangkat tema “Manajemen Mutu Sekolah Dasar Berbasis Religi”, salah satu Guru Besar UM ini menyoroti perkembangan sekolah-sekolah yang berbasis agama. Hasilnya, SD yang berbasis religi menjadi pilihan orang tua saat ini. “Sekolah berbasis religi sekarang banyak yang bermutu. Tidak hanya menjadi pilihan para orang tua, tapi juga digandrungi anak-anak,” ungkapnya.

SD berbasis agama, memiliki komitmen mutu kuat yang diwariskan oleh pendiri, pengola, dan pendidik sebelumnya. Nilai-nilai itu selanjutnya dilestarikan, diteruskan, serta diperkuat para pengola dan pendidik penerusnya.

Jika dikaitkan dengan kurikulum 2013 (K13) yang sedang gencar dilakukan pemerintah, manajemen mutu pengelola SD berbasis religi, menurut pemikirannya sangat cocok. “ Ada dua pekerjaan besar pada manajemen mutu SD berbasis religi, yakni mutu akademik dan nonakademik atau pendukung akademik. Kadua hal tesebut sangat cocok jika dikaitkan dengan kurikulum 2013”, jelasnya

Namun yang terpenting, adalah mengondisikan guru agar bisa menyentuh kesadaran terdalam dari siswa. “Jika para tenaga pengajar bisa menyentuh kesadaran terdalam mereka, seperti menemukan hal menarik dalam sebuah pembelajaran, pasti siswa akan tertarik dengan mata pelajaran mereka,” papar Ali.

Teknologi Bisa Jadi Media Konseling Belajar.

Prof. Dr. Nur Hidayah, MPd.

Prof. Dr. Nur Hidayah, MPd.

Zaman yang serba online menjadi latar belakang penelitian Prof. Dr. Nur Hidayah, MPd., dengan judul Cyber Conceling Cognitive Behavioral Peluang Konselor Berdaya Saing di Era MEA, fokus penelitian ini lebih kepada para konselor. Tujuannya untuk bisa mengimbangi perkembangan zaman dan mencari ide baru dalam kegiatan konseling.

“Konseling dangan system face to face sekarang mulai kurang diminati. Hal itu sudah terlihat sejak 2007 lalu.” Penyebabnya , karena jam pelajaran di sekolah semakin padat, sehingga waktu untuk bertatap muka dalam konseling berkurang. ”Nah, dari sini saya memikirkan bagaimana caranya agar siswa masih bisa berkonsultasi dengan konselor tanpa terbatas jarak dan waktu,” jelasnya.

Menurut Nur Hidayah, penggunaan teknologi oleh siswa saat ini juga menjadi poin penting dalam penerapan cyber conceling. “ Saya melihat ponsel saat ini juga semakin canggih. Itu menjadi pemicu ide saya, bagaimana jika penggunaan teknologi diaplikasikan dalam kegiatan konseling. Jadi sekaligus meminimalisasi kegiatan kurang positif dari penggunaan ponsel oleh pelajar,” tandasnya. (bud)